UNFPA: Kesehatan Reproduksi Daerah Bencana Semakin Membaik
Jakarta (ANTARA)- Dana Kependudukan PBB atau United Nations Population Fund (UNFPA) mengakui perhatian pemerintah Indonesia terhadap kesehatan reproduksi di daerah bencana dan situasi darurat semakin meningkat.
"Pemerintah Indonesia telah semakin memperhatikan aspek kesehatan reproduksi dalam situasi darurat. Layanan dan perhatian bagi perempuan hamil, perempuan yang akan melahirkan, ibu menyusui, dan bayi yang baru lahir harus menjadi bagian dari penanganan komprehensif dalam situasi darurat," kata Perwakilan UNFPA di Indonesia Jose Ferraris dalam siaran persnya yang diterima ANTARA, Rabu.
Jose Ferraris menambahkan, selain aspek kesehatan reproduksi, maka aspek kekerasan berbasis gender juga perlu ditanggapi. Menurut dia, banyak alasan untuk memberi perhatian pada kesehatan reproduksi dan kekerasan berbasis gender dalam situasi darurat.
"Ibu hamil tetap membutuhkan layanan dan kelahiran dapat terjadi kapan saja. Dalam kondisi tidak stabil risiko kekerasan seksual cenderung meningkat, karena tinggal dalam kondisi pengungsian dengan keamanan yang tidak terjamin," katanya.
Selain itu, ia mengungkapkan, risiko penularan HIV juga meningkat karena minimnya peralatan medis. Kemudian pelayanan Keluarga Berencana yang terbatas dapat meningkatkan kehamilan tidak dikehendaki.
Beri bantuan
Sementara itu, UNFPA memberi bantuan peralatan kesehatan reproduksi untuk korban banjir di Wasior, Papua Barat.
Bantuan ini diberikan melalui koordinasi dengan Pusat Penanggulangan Krisis dan Direktorat Kesehatan Ibu dari Kementerian Kesehatan, demikian siaran pers UNFPA .

Menurut Jose Ferraris, layanan dan perhatian bagi perempuan hamil, perempuan yang akan melahirkan, ibu menyusui, dan bayi yang baru lahir harus menjadi bagian dari penanganan komprehensif dalam situasi darurat.
PPAM adalah seperangkat kegiatan yang harus dilaksanakan di awal situasi darurat yang dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah timbulnya penyakit, terutama di antara para perempuan.